Ad Placement

Rabu, 12 April 2023

Pentingnya Investasi Saham, Terutama Anda yang Masih Muda

Pentingnya Investasi Saham, Terutama Anda yang Masih Muda

Sumber Gambar: pluang.com


Di zaman milenial ini, berinvestasi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi semua kalangan. Bagi yang masih muda, Anda sudah harus mulai memikirkan investasi. Jangan menunggu investasi ketika sudah tua. 

Ketika bicara investasi, maka ada banyak sekali instrumen investasi yang bisa dicoba. Investasi umum yang diminati masyarakat adalah investasi dalam bentuk deposito, reksadana, obligasi, dan saham. 

Berikut beberapa pentingnya investasi saham

1. Pelipat-gandaan aset (uang) dalam jangka panjang 

Investasi saham memberikan Anda kesempatan untuk mengembangkan keuntungan dalam jangka panjang. Banyak saham yang punya kinerja baik, harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang. Misalnya saham BBCA, BBRI, UNVR, di mana emiten-emiten tersebut memiliki kinerja yang baik, dan harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang. 

Daripada hanya menyimpan dan mendiamkan uang Anda di tabungan, Anda bisa memanfaatkannya untuk investasi saham. Toh, investasi saham bisa dilakukan secara bertahap dengan modal kecil (nabung saham). 

Memang untuk mendapatkan keuntungan dalam investasi saham, Anda juga harus menggunakan strategi yang tepat (memilih saham yang benar), agar Anda bisa mencetak 

Mengapa dikatakan investasi saham memberikan kesempatan pelipatgandaan aset jangka panjang? Karena IHSG kita selama tren 5-10 tahun selalu naik / uptrend. Perhatikan chart IHSG 5 tahun berikut: 


IHSG
Anda bisa perhatikan IHSG yang selalu bergerak naik dalam jangka panjang, walaupun di dalam trennya tersebut, pasti juga terjadi tren turun. Ini adalah bagian dari fluktuatif harga saham. 

Memang tidak semua saham harganya naik mengikuti pergerakan IHSG jangka panjang. Oleh karena itu, seperti yang saya tuliskan sebelumnya, dalam investasi saham, Anda juga harus mencari perusahaan yang bagus untuk investasi. 

Tentu saja sukses dalam investasi saham (dan juga dalam bidang apapun) tidak bisa diraih secara instan. Pasti ada proses belajar, dan menambah modal secara bertahap. 

2. Investasi saham sebagai passive income 

Investasi saham bisa menjadi sarana untuk mendapatkan passive income (pendapatan pasif). Yup, dari investasi saham yang anda lakukan, anda bisa mendapatkan dividen rutin setiap tahun. 

Buat Anda yang ingin dapat passive income, Anda bisa mencari dan memilah perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik dan rutin membagikan dividen setiap tahun. 

3. Kesempatan memiliki perusahaan yang bagus 

Dengan investasi saham, Anda punya kesempatan untuk memiliki perusahaan yang punya kinerja bagus (dengan membeli sahamnya). Anda punya kesempatan untuk memiliki perusahaan-perusahaan ternama seperti Bank BCA, BNI, BRI. 

Atau perusahaan terkenal lainnya seperti Indofood, Telekomunikasi, dan lain-lain. Dan tentunya, Anda juga bisa mendapatkan profit jangka panjang dari saham-saham tersebut (poin 1 dan 2). 

Jadi kalau Anda sekarang ingin memulai investasi saham, namun masih ragu mengapa Anda harus memulainya, maka kini saatnya Anda harus mulai belajar investasi saham (analisis fundamental). 



Kamis, 06 April 2023

Kenali Kesalahan Utama Full Time Trader Saham, Berikut Ulasannya

Kenali Kesalahan Utama Full Time Trader Saham, Berikut Ulasannya

Sumber Gambar: https://coinvestasi.com/



Di era milenial ini, ada banyak pilihan profesi yang bisa Anda jalankan. Yap, salah satu profesi yang cukup menjanjikan adalah profesi TRADER SAHAM. Trading bisa Anda jadikan sebagai profesi sampingan (part time), maupun profesi utama (full time trader - FTT). 

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal trading saham, then semakin banyak pula trader-trader paruh waktu yang ingin menjadi full time trader. Termasuk para pemula, ternyata juga banyak yang bercita-cita menjadi seorang FTT.

Sesuai namanya, FTT berarti Anda melakukan aktivitas trading secara penuh. Anda tidak melakukan aktivitas pekerjaan utama seperti pekerjaan kantoran, namun pekerjaan utama Anda, ya, trading saham itu sendiri. 

Seorang FTT mungkin saja punya pekerjaan sampingan. Tetapi, fokus utama pekerjaan FTT tetap pada aktivitas trading. Itu artinya, FTT harus melakukan aktivitas-aktivitas ini selama jam trading berlangsung: 

- Memantau market (pergerakan saham) real time
- Memilih saham-saham yang punya potensi naik untuk keesokan hari / jam trading
- Mendalami dan terus mengasah analisa teknikal
- Memantau tren IHSG 
- Watchlist dan kawal saham-saham tertentu yang menarik perhatian Anda
- Menentukan timing dan memutuskan beli dan jual saham dari analisa Anda
   
Aktivitas-aktivitas tersebut ibarat job desc seorang FTT. Dalam aktivitas FTT ini, dibutuhkan fokus dan konsentrasi. Jadi, kalau Anda ingin bisa menjadi FTT dan mendapatkan profit yang cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan Anda, Anda pun harus fokus melakukan hal-hal tersebut. 

Walaupun dalam praktikknya, Anda tidak harus tiap hari, tiap saat memantau layar. Karena ada saatnya Anda juga perlu mengambil liburan dan berhenti sejenak dari trading, namun itulah aktivitas secara umum yang harus Anda lakukan sebagai FTT. 

Sayangnya, banyak trader yang belum mampu memahami makna FULL TIME TRADER yang sesungguhnya. Banyak trader yang ingin menjadi FTT, namun tidak fokus untuk mempelajari pergerakan market selama jam trading. 

Banyak trader yang selama jam trading justru "nongkrong" di grup-grup saham yang ramai. Banyak trader yang sibuk membaca berita-berita tentang saham secara komplit dengan harapan mengetahui saham apa yang bakalan naik. Banyak trader yang sibuk mencari-cari saham-saham yang bagus dari "para pakar". 

Akhirnya, waktu yang harusnya digunakan untuk menganalisa saham. Waktu yang harusnya digunakan untuk mempertajam kemampuan trading, justru terbuang sia-sia karena berbagai aktivitas yang "kurang bermanfaat", sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan trading saham. 

Sebenarnya kalau mau dapat profit di saham secara kontinue, Anda harus mengurangi aktivitas-aktivitas tersebut, dan harus lebih fokus pada trading Anda sendiri. 

Aktivitas-aktivitas yang "kurang bermanfaat" inilah yang juga menjadi salah satu step penghalang Anda untuk menjadi seorang FTT. Mulai sekarang Anda harus mengevaluasi diri Anda sendiri. 

Anda yang menjadi trader paruh waktu dan belum bercita-cita menjadi FTT, mulai sekarang juga harus fokus pada analisis. Karena seorang trader bisa profit hanya jika mereka mengetahui dan menguasai analisis teknikal untuk praktik. Semuanya itu, harus dimulai dari diri Anda sendiri. 


Selasa, 04 April 2023

Strategi Kilat Memulai Trading Saham Harian

Strategi Kilat Memulai Trading Saham Harian

Sumber Gambar: kuhuni.com




Trading harian saham seringkali diterapkan oleh trader yang ingin mengincar profit jangka pendek di saham. Strategi trading harian (intraday trading) juga sedikit berbeda dengan strategi trading lain. Terutama dalam hal time frame. Trader harian cenderung trading dengan jangka waktu yang lebih pendek (beli jual saham di hari yang sama sampai tiga harian). 

Tentu saja, dari segi frekuensi trading, trader harian lebih cenderung sering melakukan transaksi trading dibandingkan trading mingguan atau bulanan.

Semua jenis trading, cocok diterapkan untuk pemula. Yang jadi persoalan adalah, Anda harus menggunakan strategi yang tepat dalam trading. Trading harian pun juga demikian. Karena trading harian memiliki frekuensi trading lebih banyak dan time frame singkat, maka Anda pemula harus mengatur trading plan dengan baik. 

Untuk trader pemula yang ingin mencoba memulai trading harian, Anda bisa menerapkan cara-cara berikut: 

1. Mulai dengan modal kecil 

Selalu mulai trading dengan modal kecil, antara Rp1-3 juta. Banyak trader harian pemula yang ingin untung cepat, akhirnya menggunakan modal besar, padahal trader belum memahami fluktuatif market. 

Oleh karena itu, peran modal dalam trading harian sangat perlu untuk menjaga level psikologis Anda. Untuk seorang pemula, semakin besar modal yang Anda gunakan, maka risiko trading harian akan semakin tinggi. 

2. Batasi frekuensi trading dalam satu hari 

Trader pada umumnya akan mudah ketagihan trading ketika berhasil mendapatkan profit jangka pendek. Jadi, saya sarankan agar trader harian pemula selalu membatasi frekuensi trading. 

Artinya, pada saat Anda sudah berhasil mendapatkan profit, ada baiknya berhenti trading pada hari itu (istirahat) dan lanjutkan trading dan analisa Anda keesoka harinya. Agar psikologis Anda bisa kembali dan tidak terlalu larut dalam euforia trading.. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.

Anda bisa membatasi transaksi trading harian 1-2 kali transaksi dalam sehari. Selain tujuan membatasi 'euforia trading', membeli saham terlalu banyak akan membuat Anda tidak bisa fokus untuk memantau dan memilih saham-saham yang benar potensial. 

3. Perhatikan bid offer saham 

Untuk trader harian pemula, Anda perlu mengamati dan perhatikan bid-offer saham. Bid-offer dapat menggambarkan kekuatan permintaan dan penawaran saham pada saat itu, sehingga tape reading seringkali juga menjadi acuan trader harian untuk menaikkan saham-saham dalam jangka pendek. 

4. Pilih dan pelajari pergerakan saham-saham yang likuid

Mulailah dengan mempelajari saham-saham yang punya pergerakan bagus. Banyak trader harian pemula yang ingin mengincar saham-saham yang mudah naik 20% sehari untuk intraday. Padahal saham-saham seperti ini risikonya juga besar, dan mayoritas saham tersebut tidak memiliki pola teknikal yang sehat. 

Anda boleh saja mengincar sahamsaham tersebut. Tetapi sebagai langkah awal, mulailah dahulu dengan analisis dan pelajari pola-pola saham yang pergerakannya bagus. 

5. Mulai dengan demo trading 

Sama seperti strategi trading lain, kalau Anda memang masih belum yakin dan ingin menguji sistem trading, Anda bisa memulai dengan demo trading. Setelah Anda sudah menemukan apa yang cocok untuk bertrading, Anda bisa memulai membeli saham dengan modal kecil (poin 1). 

6. Diversifikasi strategi trading 

Kalau Anda mau mencoba trading harian, Anda tidak harus memasukkan 100% modal untuk intraday trading. Anda bisa melakukan diversifikasi strategi trading. Misalnya 50% modal Anda masukkan untuk swing trading, dan sisanya untuk trading harian. 

Sehingga Anda memiliki saham yang ditradingkan harian, dan juga menyimpan saham untuk jangka di atas 1 minggu. 


Enam cara ini bisa Anda coba untuk pemula yang ingin memulai trading harian. Dengan langkah-langkah yang bertahap, hasil yang didapatkan akan lebih maksimal dan konsisten.


Senin, 03 April 2023

Cara Tepat Raih Passive Income dari Saham

Cara Tepat Raih Passive Income dari Saham

Sumber Gambar: https://wartapenilai.id/


Banyak orang yang ingin belajar saham dengan tujuan bisa mendapatkan passive income. Tujuan tersebut sangatlah baik. Tapi, tentu saja Anda harus membeli saham dengan cara dan strategi yang benar, karena tidak semua saham berpotensi memberikan passive income dalam jangka panjang. 

Sebelum saya membahas lebih dalam, perlu Anda pahami bahwa keuntungan / profit yang bisa didapatkan dari saham itu ada dua: 

1. Kenaikan harga saham (jangka pendek / capital gain) dan jangka panjang
2. Dividen. 

Dengan kata lain, kalau Anda ingin dapat passive income, maka Anda harus menjadi INVESTOR SAHAM, bukan TRADER SAHAM. Mengapa? Karena passive income bisa didapatkan dengan cara menyimpan saham dalam jangka panjang (minimal 1 tahun). 

Selama jangka panjang tersebut, Anda nantinya akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham itu sendiri, plus dapat dividen sebagai passive income. Dividen inilah yang menjadi faktor utama passive income, karena Anda tidak perlu melakukan apapun (hanya simpan saham) untuk bisa dapat dividen. 

Sedangkan kalau trader saham, Anda harus lebih aktif dalam transaksi trading jangka pendek, sehingga aktivitas trader saham bisa dikatakan sebagai active income, bukan passive income. 

Lalu, apa saja yang harus Anda persiapkan supaya bisa memiliki passive income di saham? Berikut cara-cara investasi untuk passive income: 

1. Pilih perusahaan yang punya kinerja bagus dalam jangka panjang

Passive income di saham bisa didapatkan apabila Anda memilih perusahaan yang memiliki kinerja bagus dan unggul di sektornya. Karena perusahaan-perusahaan yang punya kinerja baik, harga sahamnya punya potensi lebih untuk naik dalam jangka panjang. 

Selain itu, emiten-emiten yang unggul juga selalu membagikan dividen rutin pada pemegang saham. Dividen ini bisa menjadi passive income untuk Anda.   

Ingat bahwa dalam mendapatkan passive income, hendaknya selain mendapatkan dividen, Anda juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham itu sendiri. Jangan sampai Anda mendapat dividen tiap tahun, namun saham yang anda pegang harganya turun terus dalam jangka panjang. 

Itulah mengapa penting bagi Anda untuk memilih perusahaan yang punya kinerja baik, dan saham-saham yang punya historis harga saham jangka panjang yang naik/ uptrend. 

2. Pilih perusahaan yang membagikan dividend per share (DPS) yang tinggi

Selain kinerja yang baik (poin 1), Anda disarankan untuk memilih perusahaan yang membagikan dengan dividend per share (DPS) / dividen per saham yang tinggi.

Di Bursa Efek, banyak perusahaan yang membagikan dividen, tetapi tidak semua perusahaan membagikan dividen yang besar. Peran dividen untuk mendapatkan passive income ini sangat penting. 

Kalau Anda memilih perusahaan yang membagikan DPS besar di sektornya, maka passive income yang Anda dapatkan akan semakin besar dan maksimal, demikian juga sebaliknya. 

Jadi, jika tujuan Anda adalah mendapatkan passive income, maka jangan pernah melupakan peran dividen di portofolio. 

3. Konsisten di satu sampai dua saham dulu

Pilihlah hanya satu sampai dua saham yang punya kinerja baik, yang bisa membagikan dividen besar. Saham tersebut harus Anda investasikan, bukan ditradingkan. Mengapa? 

Karena kalau Anda membeli terlalu banyak saham untuk investasi, maka Anda pun harus membagi modal untuk diversifikasi di banyak saham. Hal tersebut akan menyebabkan hasil investasi passive income Anda, terutama dari dividen tidak akan maksimal.

Sedangkan kalau Anda beli hanya satu sampai dua saham, Anda bisa fokus memaksimalkan profit dan dividen, karena bisa menaruh semua modal hanya di satu saham. 

Selain itu, dengan membeli terlalu banyak saham, Anda harus membagi fokus untuk memilih saham-saham yang baik. Ini juga membuang waktu Anda. Untuk yang punya kesibukan-kesibukan lain misalnya bekerja kantoran, tentu saja memilih banyak saham untuk investasi tidaklah efektif. 

Tidak sedikit investor saham yang memulai dengan modal kecil. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk konsisten pada sedikit saham dulu. 

Jika modal Anda sudah berkembang, barulah bisa pertimbangkan untuk menambah jumlah diversifikasi saham Anda. 

4. Rutin membeli saham

Kalau Anda ingin mendapatkan passive income yang maksimal, maka Anda harus rutin membeli saham. Modal kecil bukan menjadi penghalang untuk mendapatkan passive income melalui investasi saham. 

Tambah modal secara bertahap dengan sistem nabung saham.  Anda harus mengatur keuangan dan menyisihkan modal Anda, supaya bisa menambah porsi saham Anda. 

Salah satu kunci utama untuk mendapatkan passive income saham adalah kekonsistenan dan disiplin Anda dalam menambah modal dan mengatur uang Anda. 

Kesimpulannya, passive income dari saham bisa diraih apabila Anda memilih saham yang kinerjanya baik, pilih perusahaan yang rutin membagikan dividen tiap tahun, dan juga harus konsisten dalam membeli saham dan menambah modal. Jangan terburu menjual saham, atau terburu melakukan diversifikasi. Lakukan secara bertahap. 


Jumat, 31 Maret 2023

Untung Besar di Saham, Risiko Juga Pasti Besar

Untung Besar di Saham, Risiko Juga Pasti Besar

Sumber Gambar: https://investbro.id/


Dapat untung besar di saham adalah tujuan utama semua para pebisnis saham, baik trader maupun investor. Banyaknya pebisnis saham yang ingin dapat untung besar dari saham, seringkali membuat trader cenderung mengincar saham-saham yang bisa naik banyak dalam jangka waktu.

Di dalam investasi, ada prinsip yang kita kenal dengan HIGH RISK HIGH RETURN. Artinya, kalau Anda ingin dapat untung yang gede banget di saham, maka Anda juga harus siap dengan risiko yang besar. 

Sebagai contoh, Anda mengincar trading di saham-saham gorengan. Memang, saham gorengan memiliki potensi kenaikan yang lebih cepat dibandingkan saham-saham lapis satu dan dua. Saham gorengan bisa naik 15% dalam sehari. 

Tetapi di satu sisi, kalau Anda punya peluang memiliki saham yang bisa naik 15% dalam waktu cepat, itu artinya Anda juga harus siap dengan risiko saham anda turun 15% dalam sehari. 

Kalau Anda hanya mengincar saham yang punya kemungkinan naik 3-5% dalam sehari atau beberapa hari, maka risiko yang anda terima juga akan lebih kecil, di mana kemungkinan saham anda turun juga sekitar 3-5%. 

Banyak trader yang melupakan konsep high risk high return ini. Trader seringkali lupa kalau saham-saham yang mudah naik sangat tinggi dalam jangka waktu singkat, risiko turunnya juga sama besarnya. Trader yang gegabah ini akhirnya cenderung gegabah dan melupakan unsur-unsur risiko yang ada. 

Saya sering menemukan trader yang ketika rugi di saham-saham gorengan atau nyangkut besar di berbagai saham yang tidak likuid, menyalahkan pasar saham sebagai penyebab kerugiannya. Padahal trader sendirilah yang belum memahami dan menimbang setiap perbandingan return dan risiko dalam trading. 

Membaca pos ini, anda mungkin berpikir: "Berarti kita tidak dianjurkan mencetak profit besar di pasar saham, karena kalau incar saham yang bisa naik tinggi, risiko turunnya juga sama besarnya".

Tentu saja tidak. Kalau Anda tahu caranya dapat untung besar di saham, why notKalau Anda sudah ada di level trader kawakan, mampu memprediksi saham-saham yang bisa naik dan anda sudah bisa memperkirakan perbandingan return dan risiko, maka nggak ada salahnya, kan Anda dapat untung besar? 

Namun untung besar di saham ini bisa anda raih apabila Anda terus menganalisa, dan praktik trading. Dengan cara itulah, Anda lama-kelamaan akan mendapatkan profit yang besar. Profit yang besar ini bisa Anda dapatkan dalam berbagai macam cara. Entah karena modal Anda yang semakin besar, entah karena Anda semakin mahir menganalisa atau keduanya. 

Banyak juga trader yang lebih suka mendapatkan profit secara bertahap, daripada profit besar dalam sekejap mata. Karena dengan mendapatkan profit yang bertahap tapi konsisten, profit yang kita dapatkan lama kelamaan akan semakin besar plus mental dan psikologis kita akan terbentuk dengan baik. 

Hal ini beda, kalau tiba-tiba Anda yang baru pengalaman di dunia saham, secara tiba-tiba dapat 'durian runtuh'. Secara psikologis, mungkin Anda belum siap menerimanya, sehingga sudah kelewat senang, dan akhirnya Anda termotivasi terus untuk mencari saham-saham yang bisa naik puluhan persen sehari, dan Anda melupakan konsep high risk high return tersebut. 

So, jangan lupakan konsep high risk high return di saham. Sekilas mungkin ini hanya terdengar seperti teori. Tetapi dalam praktiknya, banyak trader yang rugi besar karena mereka tidak mampu menerapkan dan mengaplikasikan konsep tersebut dalam trading. 

Sebelum beli saham, ketahuilah saham apa yang Anda beli. Baik dari segi potensi kenaikan sahamnya maupun segi risiko di saham tersebut. Jangan asal membeli saham hanya karena anda ingin untung besar di saham. 

Selasa, 28 Maret 2023

Sudah Menguasai Analisis Fundamental dan Teknikal Saham? Berikut Caranya Agar Profit

Sudah Menguasai Analisis Fundamental dan Teknikal Saham? Berikut Caranya Agar Profit

Sumber Gambar: https://www.javafx.news/


Jika Anda ingin belajar saham dan mendapatkan profit darinya, baik melalui trading jangka pendek atau pun investasi jangka panjang, maka yang harus dipelajari adalah Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal

Jadi, kedua analisis tersebut harus Anda pelajari, pahami dengan baik dan praktikkan secara konsisten dalam trading / investasi. Hal tersebut dilakukan agar Anda bisa mendapatkan profit yang maksimal. 

Di pos ini Anda yang serius mau belajar saham, Anda sudah mendapatkan kunci utama terkait analisa-analisa apa saja yang harus dipelajari di saham. 

Itu artinya, analisa-analisa lain di luar analisis fundamental dan analisis teknikal hanya sebagai pelengkap. Anda bisa mempelajarinya setelah paham apa itu dan bagaimana cara mempraktikkan analisis teknikal dan fundamental. 

1. ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM 

Analisis fundamental adalah analisis yang mempelajari kondisi perusahaan (analisis mikro), yaitu mempelajari: 

- Laporan keuangan perusahaan (melihat sehat /prospek tidaknya kinerja emiten).
- Apa produk perusahaan? Perusahaan bergerak di bidang apa?
- Ketersediaan produk di pasar? 
- Apakah produk perusahaan dibutuhkan masyarakat banyak?
- Keunggulan kompetitif, pesaing di sektor usaha.
- Apakah harga saham perusahaan layak investasi secara valuasi? 
- Tata kelola perusahaan 

Analisis fundamental juga berlaku secara makro, yaitu mempelajari kondisi ekonomi negara, inflasi, pertumbuhan ekonomi. Karena bagus tidaknya kondisi makro negara juga berpengaruh terhadap keyakinan investor dalam membeli saham-saham Indonesia.

Analisis fundamental perlu anda kuasai untuk anda yang ingin menjadi INVESTOR SAHAM (Anda punya tujuan menyimpan saham jangka panjang di atas 1 tahun), dengan tujuan mendapatkan keuntungan saham jangka panjang plus passive income di saham. 

Karena Anda membeli saham perusahaan untuk investasi, maka Anda pun harus memahami perusahaan tersebut. Jangan sampai Anda investasi saham, namun Anda tidak tahu perusahaan apa yang dibeli. Hal ini ibarat Anda membeli barang, tetapi Anda tidak paham kegunaan barang yang dibeli. 

Jadi, inti dari analisis fundamental adalah Anda mempelajari kondisi kesehatan dan prospek perusahaan melalui laporan keuangan (analisis kuantitatif) serta mempelajari perusahaan yang mau Anda investasikan secara kualitatif, dan analisis makro (ekonomi dan politik negara). 

Analisis fundamental cocok untuk Anda yang ingin menyimpan saham dalam jangka waktu panjang, dengan tujuan bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang tanpa harus memantau saham lebih sering. Investasi saham juga cocok untuk Anda yang ingin mendapatkan passive income di saham (misalnya berupa dividen). 

2. ANALISIS TEKNIKAL SAHAM

Analisis teknikal merupakan analisis yang mempelajari grafik saham bid-offer dan indikator-indikator saham. Tujuan mempelajari grafik adalah supaya Anda bisa memprediksi naik-turunnya harga saham jangka pendek pada grafik. Analisis teknikal digunakan untuk Anda yang ingin berdagang (trading) saham.  

Hal ini karena grafik saham merupakan cerminan psikologis pelaku pasar. Pergerakan naik-turunnya dan transaksi harga saham sehari-hari, akan muncul / terbentuk pada grafik saham. 

Sehingga grafik saham bisa membentuk suatu pola-pola tertentu yang dapat memberikan gambaran tentang kemauan market (apakah pola saham akan cenderung bergerak naik atau turun). Berikut contoh grafik saham dalam analisis teknikal yang perlu Anda kuasai: 

Analisis teknikal saham

Pengguna analisis teknikal adalah TRADER SAHAM. Dengan kata lain, kalau Anda ingin mendapatkan keuntungan saham dalam jangka pendek, Anda lebih menyukai fluktuatif market, dan Anda bisa mendalami ilmu analisis teknikal.  

Jangka pendek dalam analisis teknikal sangat variatif. Jangka waktu harian, menitan, beberapa hari, mingguan, bulanan dapat dikatakan jangka pendek. Sehingga kalau Anda punya tujuan ingin dapat untung beberapa hari dari beli-jual saham, maka belajarlah analisis teknikal. 

Jadi beberapa poin utama yang anda pahami dan pelajari pada analisis teknikal saham adalah sebagai berikut: 

- Cara membaca grafik saham
- Memahami cara membaca candlestick
- Memahami pola-pola grafik (chart pattern) 
- Mempelajari fluktuatif harga saham
- Memahami bid-offer (tape reading)
- Memahami cara memilih saham diskon dan murah secara chart


ANALISIS FUNDAMENTAL VS ANALISIS TEKNIKAL 

Mana yang harus Anda pelajari dulu? Dan mana yang lebih baik: Fundamental atau teknikal? 

Kalau Anda sedang belajar, ada baiknya anda mempelajari keduanya secara bersamaan, karena kedua analisa tersebut memang harus dipahami. Kalau Anda trader, baiknya juga harus mengerti dengan analisa fundamental dan sebaliknya. 

Dalam perjalanannya, nanti Anda bisa menentukan sendiri analisa mana yang lebih cocok untuk Anda. Semua analisa baik teknikal maupun fundamental sama baiknya. 

Kalau punya tujuan jangka pendek, Anda bisa lebih fokus ke analisis teknikal. Kalau punya tujuan investasi, Anda bisa lebih fokus pada analisa fundamental. 

Senin, 27 Maret 2023

Tidak Punya Modal Cukup. Berikut Cara Trading Saham dengan Modal Kecil

Tidak Punya Modal Cukup. Berikut Cara Trading Saham dengan Modal Kecil

Sumber Gambar: universalbroker.co.id


Jika Anda adalah seorang trader saham dengan modal kecil, saham apa yang akan Anda pilih untuk trading? 

Memilih saham dengan modal kecil adalah tantangan untuk Anda, karena dengan modal terbatas. Anda pun harus bisa memilih saham yang menguntungkan.  

Dengan semakin bertambahnya jumlah investor dan trader di pasar saham, maka diyakinkan mayoritas trader saham Indonesia akan memulai membeli saham dengan modal kecil terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, Anda harus membeli saham yang benar agar modal kecil yang dimiliki bisa berkembang menjadi jauh lebih besar (profit). Bagaimana cara trading saham dengan modal kecil

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika trading dengan modal kecil: 

Tentukan besarnya modal yang akan digunakan trading 

Berapa yang dimaksud dengan modal kecil dalam trading? Dengan modal hanya Rp100-200 ribu Anda sudah bisa membeli saham. Tapi, apakah modal sekecil itu cukup digunakan untuk membeli saham-saham yang pergerakannya bagus? 

Faktanya, di pasar saham, mayoritas saham yang likuid harga sahamnya biasanya di atas Rp1.000, meskipun ada juga beberapa saham yang harganya di bawah Rp1.000 seperti PWON, ANTM, TINS misalnya. 

Jadi, modal kecil dalam trading saham hendaknya Anda tetapkan standar antara Rp1-3 juta. Dengan modal Rp1-3 juta, Anda akan punya peluang untuk memilih saham yang pergerakannya bagus. 

Modal Rp1-3 juta bukanlah modal yang sulit dijangkau untuk trader pemula. Kalau modal Anda masih di bawah itu, bahkan mungkin hanya Rp100 ribu, saran saya, menabunglah dulu dan bersabar sampai modal Anda mencapai Rp1 juta. 

Lakukan diversifikasi pada sedikit saham

Trading saham adalah soal kualitas, bukan kuantitas. Ada banyak trader yang modalnya hanya sekitar Rp1 juta, tapi membeli sampai 8 saham. Namun saham yang dibeli adalah saham-saham gorengan dan waran. 

Padahal saham-saham tersebut sangatlah berisiko. Saran saya, jika modal Anda masih sedikit, hendaknya Anda lakukan diversifikasi pada sedikit saham terlebih dahulu. 

Belilah 1-2 saham saja yang punya pergerakan bagus, yang terjangkau dengan modal Rp1-3 juta.

Dengan diversifikasi yang sedikit, Anda bisa lebih fokus memantau saham, dan juga fokus untuk hanya memilih saham-saham yang berkualitas. Kalau modal Anda sudah berkembang, barulah bisa pertimbangkan untuk menambah diversifikasi. 

Belilah saham-saham yang pergerakannya baik

Dengan modal kecil, usahakan untuk lebih fokus memilih saham yang punya pergerakan bagus, dan fluktuatif harga sahamnya cenderung stabil. 

Modal trading yang kecil harus Anda kembangkan, supaya bisa menjadi lebih besar dan Anda mampu meraih profit yang lebih maksimal di masa mendatang. Jadi, jangan memasukkan modal Anda pada saham-saham yang berisiko. 

Banyak trader dengan modal awal yang minim, namun karena trader tidak bisa mengatur manajemen risiko, modal trading akhirnya habis dalam waktu singkat. 

Jadi, untuk Anda trader pemula, mulai menerapkan langkah-langkah trading seperti di atas. Dan tentunya, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi hasil trading Anda secara berkala.